Golongan Darah

Golongan Darah

Transplantasi organ

Mengetahui tipe darah juga penting dalam proses transplantasi organ. Kecocokan golongan darah antara penerima dan donor organ penting agar transplantasi berhasil. Jika golongan tidak cocok, tubuh dapat menolak organ transplantasi.

Hanya bisa mendonorkan dan menerima donor dari golongan darah tertentu

Tidak seperti golongan darah O yang disebut sebagai pendonor universal (golongan darah yang dapat mendonorkan darahnya ke tipe darah apa pun dalam keadaan darurat), golongan darah B hanya bisa menjadi donor untuk beberapa golongan tertentu, yaitu:

Orang bergolongan darah B juga hanya bisa menerima donor dari:

Golongan darah B disebut sebagai pendonor ideal untuk jenis donor darah utuh, sel darah merah ganda, atau trombosit apheresis.

Transplantasi organ

Mengetahui tipe darah juga penting dalam proses transplantasi organ. Kecocokan golongan darah antara penerima dan donor organ penting agar transplantasi berhasil. Jika golongan tidak cocok, tubuh dapat menolak organ transplantasi.

Cara Mengetahui Golongan Darah

Untuk mengetahui golongan darah, diperlukan sampel darah dalam jumlah yang kecil. Tenaga medis akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah melalui ujung jari. Setelah darah diambil, bekas tusukan jarum akan ditutup dengan plester.

Selanjutnya, sampel darah akan dicampur dengan antigen tipe A dan B. Sampel diperiksa untuk melihat penggumpalan sel darah. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen.

Kemudian, bagian cair dan tanpa sel (plasma) dari darah dicampurkan dengan golongan darah A dan B. Golongan darah A memiliki antibodi anti-B. Orang dengan golongan darah B memiliki antibodi anti-A. Golongan darah O mengandung kedua jenis antibodi, sedangkan golongan darah AB tidak memiliki keduanya sehingga dikenal juga dengan golongan darah langka.

Pemeriksaan rhesus biasanya dilakukan bersamaan dengan tes golongan darah. Metodenya adalah dengan mencampurkan antigen D pada sampel darah.

Cara-cara ini bisa menentukan golongan darah Anda secara akurat. Dengan cara mengetahui golongan darah di atas, Anda akan mendapatkan darah yang sesuai dengan golongan darah Anda apabila diperlukan transfusi darah.

Lebih berisiko terkena beberapa penyakit lainnya

Selain yang telah disebutkan di atas, golongan darah B juga memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi dibandingkan dengan tipe darah A dan AB. Tipe darah B juga memiliki risiko terkena diabetes tipe 2, meski tidak lebih tinggi daripada mereka yang bergolongan darah AB.

Selain itu, tipe darah B juga disebut punya risiko tinggi terkena penyakit-penyakit berikut ini:

Apa Risiko Penyakit yang Sesuai Dengan Tipe Darah?

Berikut adalah beberapa risiko penyakit yang berkaitan dengan tipe darah tertentu:

Macam-Macam Golongan Darah

Golongan darah ditentukan oleh tipe antigen dalam sel darah merah. Antigen merupakan zat yang membantu tubuh dalam mengidentifikasi zat asing yang berpotensi membahayakan tubuh. Saat tubuh mendeteksinya, zat asing tersebut akan dihancurkan.

Golongan darah terbagi menjadi 4 macam, yaitu:

Golongan darah juga ditentukan oleh faktor Rh. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:

Orang dengan Rh+ memiliki antigen Rh di dalam sel darah merah. Rh+ dapat menerima Rh+ maupun Rh-.

Orang dengan Rh- tidak memiliki Rh antigen. Mereka hanya menerima darah dari orang dengan golongan darah Rh-.

Tipe darah A, B, AB, O, dan Rh inilah yang menjadi komponen penyusun golongan darah Anda. Secara keseluruhan terdapat 8 macam golongan darah, yakni; A+, A-, B+, B-, AB+, AB-, O+, dan O-.

Lebih berisiko terkena beberapa jenis kanker

Penn Medicine menyebutkan bahwa gen ABO mungkin memiliki pengaruh tertentu dalam meningkatkan risiko kanker. Meskipun begitu, terdapat banyak faktor lainnya yang juga berhubungan dengan peningkatan risiko kanker.

Wiley Interdisciplinary Reviews: Systems Biology and Medicine menyatakan bahwa tipe darah B memiliki risiko terkena jenis-jenis kanker di bawah ini:

Identifikasi medis

Manfaat lainnya adalah membantu dokter untuk mengidentifikasi penyakit. Dalam keadaan darurat atau saat tidak mampu berkomunikasi secara verbal, informasi mengenai tipe darah bisa menjadi petunjuk dokter dalam memberikan perawatan yang tepat

Beragam Fakta Golongan Darah O

Dari empat tipe golongan darah, O merupakan tipe golongan darah yang paling umum dijumpai di dunia. Selain fakta tersebut, beberapa fakta seputar golongan darah O berikut ini juga menarik untuk diketahui:

Tidak seperti golongan darah A, B, dan AB yang memiliki antigen, golongan darah O merupakan satu-satunya tipe golongan darah yang tidak memiliki antigen. Hal ini membuat golongan darah O berisiko lebih kecil untuk menimbulkan reaksi transfusi darah.

Karena itu, seseorang yang memiliki golongan O negatif dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah. Hal ini membuat golongan darah O dijuluki sebagai pendonor darah universal.

Hampir semua bank darah dan rumah sakit di seluruh dunia meminta persediaan golongan darah O (terutama golongan darah O rhesus negatif) disimpan lebih banyak.

Ini karena golongan darah O dianggap berisiko lebih rendah untuk menimbulkan reaksi transfusi, sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu oleh pasien yang membutuhkan transfusi darah darurat.

Meski demikian, bukan berarti pemilik golongan darah lain perlu berkecil hati. Setiap tetesan darah yang disumbangkan, terlepas dari golongan darahnya, memiliki peran yang begitu besar dalam menolong nyawa seseorang.

Anggapan ini masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Ada studi yang menunjukkan bahwa rata-rata wanita dengan golongan darah O memiliki hormon FSH yang lebih banyak dibandingkan wanita dengan golongan darah lainnya.

Kadar FSH yang tinggi ini bisa menyebabkan jumlah cadangan sel telur dalam rahim lebih sedikit, sehingga berisiko untuk sulit hamil. Sementera itu, ada pula studi lain yang membantah anggapan tersebut dan tidak menemukan kaitan antara risiko masalah kesuburan dengan golongan darah O atau pun golongan darah lainnya.

Jika Anda adalah wanita dengan golongan darah O, tidak perlu terlalu khawatir. Kondisi kesuburan bukan semata-mata ditentukan oleh golongan darah, kok. Ada sejumlah faktor lain yang juga ikut memengaruhi, mulai dari gaya hidup, usia, pola makan, faktor keturunan atau genetik, efek samping obat-obatan, hingga kondisi medis tertentu.

Untuk memelihara kesehatan dan kesuburan tubuh, Anda tetap perlu menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin olahraga, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta mempraktikkan hubungan seks aman.

Diet golongan darah merupakan aturan pola makan yang disesuaikan dengan golongan darah seseorang. Metode diet ini menyarankan pemiliki golongan darah O untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat, misalnya daging tanpa lemak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan minyak zaitun.

Meski cukup banyak diikuti oleh sebagian orang, faktanya hingga saat ini efektivitas diet golongan darah O belum terbukti lebih sehat dan lebih baik dibandingkan jenis diet lainnya. Oleh karena itu, apa pun jenis golongan darah yang Anda miliki, Anda tetap disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

Selain menu diet, ada jenis olahraga yang disarankan untuk pemilik golongan darah O. Golongan darah ini lebih cocok untuk melakukan olahraga dengan intensitas gerakan tinggi, seperti joging, berenang, bersepeda, zumba, atau lompat tali.

Namun, tidak hanya untuk pemilik golongan darah O, orang dari golongan darah lain pun akan mendapatkan manfaat olahraga yang baik untuk kesehatan. Kuncinya adalah olahraga tersebut perlu dilakukan secara rutin dan teratur.

Nah, itulah lima fakta golongan darah O yang menarik untuk diketahui. Namun, perlu Anda ingat, beberapa fakta golongan darah O di atas masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Jadi, bila Anda ragu, jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter.